KOMISI X DPR TINJAU PEMBANGUNAN STP BALI

06-12-2010 / KOMISI X

 

            Komisi X DPR RI baru-baru ini melakukan kunjungan spesifik untuk melihat langsung pembangunan berbagai fasilitas yang ada di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali yang berlokasi di Kampial Nusa Dua. Kunjungan ini juga ingin mengetahui realisasi anggaran 2010 apakah dapat berjalan dengan baik.

            Kunjungan yang berlangsung selama tiga hari (2-4 Desember) dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR Rully Chairul Azwar (F-PG)  dan diikuti sembilan orang anggota lainnya dari berbagai fraksi.

            Rully mengatakan, STP Bali mendapatkan anggaran cukup besar untuk pembangunan berbagai fasilitas kampus. Namun untuk anggaran 2011, sebesar Rp 53 miliar diberi tanda bintang, yang berarti anggaran ini belum bisa dipakai.

            Untuk itu, kata Rully, Komisi X DPR perlu melihat dari dekat, pembangunan di STP ini apakah dapat berjalan dengan baik dan apakah pembangunan itu sudah selesai.

            Tentunya, imbuhnya, tanpa melihat kondisi fisik di lapangan, Komisi X DPR tidak akan dapat melihat gambaran nyata hasil pembangunan yang telah dikerjakan dari sekolah tinggi ini.

            Dalam kunjungan tersebut, Tim Komisi X DPR berkeliling melihat seluruh pembangunan yang telah selesai maupun yang baru dikerjakan. Kampus STP yang luasnya kurang lebih 18 hektar ini memang sangat representatif sebagai sarana belajar yang jauh dari keramaian kota.

            Fasilitas STP Bali cukup membanggakan dari restoran, laboratorium dapur, laboratorium laundry, bahkan STP Bali memiliki Hotel sendiri yang dikelola para mahasiswa untuk praktek dan dibuka untuk umum. Sekolah tinggi ini juga dilengkapi dengan sarana olahraga, termasuk lapangan sepak bola.

            Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Pitana mengatakan, ada 4 (empat) Sekolah Tinggi Pariwisata yang berada dibawah kementeriannya yaitu selain Bali, STP Bandung, Akademi Pariwisata Medan dan Akademi Pariwisata Makassar.

            “STP Bali dan STP Bandung merupakan sekolah pariwisata terbesar yang ada di Indonesia,” katanya.   

            Dia menjelaskan, keberadaan STP ini sangat strategis, dimana 95 persen lulusan STP ini dapat langsung bekerja. “Saya kecewa dari 100  yang akan diwisuda yang bisa diwisuda hanya 70, karena 30 persennya sudah bekerja di luar negeri,” katanya.

            Hal ini menunjukkan begitu besarnya lulusan STP ini dapat langsung diterima bekerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Pekerja pariwisata yang banyak terserap di luar negeri adalah di antaranya Amerika Serikat sebesar 28,66 persen, Australia 23,57 persen dan sisanya ke berbagai negara lainnya seperti Belanda, Inggris, China, Italia, Malaysia dan Swiss.

STP Bali dan STP Bandung termasuk dua diantara 16 STP  yang memiliki akreditasi tedqual dari UN-WTO (United Nation World Tourism Organization)

Lulusan STP ini, kata Gede Pitana, juga memiliki kelebihan lain dibanding alumni sekolah tinggi lain yaitu memiliki dua diploma, sertifikat dimana dia berada dan mendapatkan sertifikasi profesi sehingga para alumni bisa bekerja dimana pun di Asia tanpa hambatan.

Gede Pitana menambahkan, untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai di kampus ini, tentunya anggaran bagi kelanjutan pembangunan kampus ini tetap diharapkan.

Untuk itu, Kementerian Budpar dan jajaran STP Bali khususnya sangat menharapkan dukungan anggaran dari Komisi X DPR terhadap kelanjutan pembangunan STP Bali.

            Dengan meninjau langsung di lapangan, diharapkan Komisi X dapat melihat hasil pembangunan yang telah dicapai dan dukungan anggaran 2011 bagi kelanjutan gedung-gedung prasarana lainnya yang dibutuhkan bagi pengembangan mutu pendidikan. (tt)    

 

 

 

BERITA TERKAIT
Komisi X Akan Awasi Perubahan Sistem Penerimaan Murid Baru dari Zonasi ke Domisili
02-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan atas perubahan...
Komisi X Tinjau Sekolah Rusak di Ogan Ilir, Butuh Perbaikan Segera
01-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Ogan Ilir – Selain tingginya angka putus sekolah, kondisi sarana pendidikan yang mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat, menjadi...
Sofyan Tan: Pengangguran di Sumut Tinggi, BPS Harus Ungkap Penyebabnya
01-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Medan – Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, meminta Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap faktor penyebab tingginya angka...
Komisi X Soroti Tingginya Putus Sekolah di Sumatera Selatan
01-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Palembang – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, menyoroti tingginya angka putus sekolah (APS) di Sumatera...